Dan hari ini ada ide lagi muncul di kepala. Inspirasinya dari kejadian yang menggegerkan keluarga besar ayahku beberapa bulan lalu, tapi tentu cerpen ini sudah dipoles sefiksi mungkin sehingga tak menyerupai aslinya.
Berikut ini paragraf pembuka di cerpen "Fitri Benci Idul Fitri":
Fitri benci Idul Fitri. Sudah sejak lama dia membencinya. Padahal semua orang muslim menanti hari raya Idul Fitri karena mereka semua mempercayai itulah hari kemenangan melawan hawa nafsu setelah sebulan penuh berpuasa. Bukan itu masalahnya. Bukan masalah akidahnya yang membuat Fitri sangat membenci hari raya lebaran. Tapi tradisinya. Ya, tradisinya yang serba baru itulah yang membuat Fitri membenci Idul Fitri.
Semoga hari ini bisa selesai.
*siapkan kacamata kuda, sumpal telinga, jajanan ringan, dan kopi hangat*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar