Powered By Blogger
Tampilkan postingan dengan label Nutrisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nutrisi. Tampilkan semua postingan

Kamis, Mei 10, 2018

Hidup Lebih Sehat; Hadiah Terbaik untuk Diri Sendiri

Nggak terasa, bulan depan aku genap 33 tahun. Usia nomor cantik, kata orang, hehehe. Kalau menjelang ulang tahun begini, aku sering flashback ke beberapa titik penting dalam hidup. Banyak yang membahagiakan, tetapi nggak sedikit pula yang menyedihkan. Persis rollercoaster, naik turun wuzzz wuzzz... Mirip novel yang punya jalinan plot yang bisa diduga, bisa pula tidak.

Salah satu momen terendah dalam hidupku adalah saat Ibu meninggal. Saat itu, tahun 2016, aku hamil anak pertama di trimester ketiga. Cucu pertama yang dinanti-nanti Ibu. Serangan jantung, kata dokter yang menangani beliau di detik terakhirnya. Ya, penyakit degeneratif itu sudah lama diderita Ibu, bersanding dengan hipertensi menahun. Seketika itu juga, pikiran pertama yang terlintas di kepalaku, apa aku juga mewarisi penyakit yang sama?

Foto ini sekitar dua minggu sebelum ibuku berpulang, 
tepat selepas acara tujuh bulanan.

Selidik punya selidik, ternyata penyakit degeneratif sudah menjadi momok mengerikan di keluarga kami. Dari pihak Ibu, ada hantu bernama penyakit jantung, hipertensi, stroke, dan kanker yang membayangi. Sedangkan dari pihak ayah, ada sejarah kelam diabetes yang diturunkan dari generasi ke generasi. Aku bergidik. Bukan tidak mungkin ya, di dalam diriku ada bibit-bibit penyakit itu juga?

"Mama," panggil anakku yang masih batita. Wajah polosnya tersenyum, langsung membuatku tersentak. Demi anakku, aku harus hidup lebih baik, lebih sehat. 

Aku dan si kecil; 
motivasiku hidup lebih sehat

Seketika itu juga, aku ingin menghadiahi diriku di ulang tahun ke-33 ini, sebuah gaya hidup sehat, untuk hidup lebih baik. Demi keluargaku, demi anak-anakku, demi diri sendiri.

Orang bilang, satu tujuan besar diawali dengan serangkaian langkah kecil. Buatku, di tengah kesibukan sebagai pekerja lepas dan ibu rumah tangga, yang paling mudah, ya mengawalinya melalui pola makan. Logika dasarnya ya, semua penyakit degeneratif berbasis gaya hidup, sebagian besarnya berawal dari pola makan yang salah. Jadi, kuputuskan untuk memperbaikinya, dengan langkah-langkah kecil yang mudah, sekaligus murah. Ya, namanya juga emak-emak; faktor simpel dan ekonomis selalu jadi pertimbangan utama, ya kan, bukibuk?


Sarapan terbaik untuk mengawali hari

sumber foto di sini.

Setelah googling sana sini, aku baru tahu bahwa sarapan punya andil besar untuk kesehatan kita. Dan aku baru tahu juga, salah satu sarapan terbaik adalah dengan menu buah-buahan. 
Hah? Buah? Kenapa buah?
Sederhananya, buah mengandung fruktosa, sehingga tak akan membuat gula darah melonjak tinggi di pagi hari. 
Buah yang disarankan matang pohon, berair, dan berserat. Beberapa contohnya pepaya, pear, jeruk, guava, strawberry, dan lainnya. Buah-buahan ini bisa dipotong atau dijus, lho. Misalnya buah pepaya dan pear potong, disandingkan dengan jus jeruk. Oya, sebisa mungkin tidak ditambahi apa-apa lagi, bahkan gula atau madu sekalipun. Memang sih, rasanya pasti ada yang kurang. Namun, seperti yang kita tahu, gula tidak bagus untuk kesehatan. Mengurangi, bahkan menghapusnya dari menu sarapan adalah pilihan terbaik.


Lebih banyak mengonsumsi sayuran segar atau minim proses

sumber foto di sini.

Sepertinya semua orang sudah tahu sayuran bagus untuk kesehatan ya. Sayuran segar lebih baik karena kandungan enzim, vitamin, dan mineral masih berlimpah. Sayangnya, kadang kita memasaknya dengan cara yang salah, sehingga sebagian besar nutrisinya hilang. Nah, biar lebih sehat, saya mengurangi proses pemanasan seperti deep fried atau goreng. Ditumis sebentar, dikukus tak terlalu lama, atau diblansir bisa jadi pilihan. Kalau mau lebih sehat ya dimakan ala lalapan atau salad dengan dressing bebas lemak. Tapi, jangan lupa dicuci dengan bersih di bawah air mengalir ya.


Mengurangi konsumsi gula

Sumber foto di sini.

Kenapa sih banyak yang bilang gula itu buruk? Gula adalah makanan tinggi kalori tanpa nutrisi (nutrisi kosong), sehingga bisa memicu obesitas. Selain itu, gula menyebabkan dehidrasi pada kulit. Bahkan bagi penderita kanker, gula bisa menjadi "makanan" untuk sel kanker sehingga semakin sulit diobati.
Contoh makanan tinggi gula, antara lain: roti, pasta, minuman ringan dan minuman kemasan, selai, saus, kue, dan permen. Duh, padahal aku suka banget dengan roti dan pastry, sepertinya harus dikurangi pelan-pelan, nih.


Menjaga badan terhidrasi dengan baik

Sumber foto di sini.

Tubuh manusia terdiri air sebanyak 55% hingga 78%, tergantung dari ukuran badan dan usia. Oleh karenanya, cukup minum air putih sudah jadi kewajiban. Minimal 8 gelas sehari atau sekitar 2 liter, dipercaya cukup untuk menopang keseharian kita. Ada cara gampang untuk mengukurnya, kok. Aku biasa menerapkannya seperti ini: Satu gelas setelah bangun tidur dan sebelum tidur malam, masing-masing satu gelas setelah makan normal tiga kali sehari, dan tiga gelas sembari mengudap di sela waktu di antaranya. Bisa juga pakai botol ukur, misalnya botol minum plastik ukuran 1 liter yang diisi ulang 2 kali per hari. Gampang kan?


Camilan sehat bebas was-was.

Sumber foto di sini.

Siapa sih yang nggak suka ngemil? Keripik kentang tinggi garam, cokelat, dan es krim. Gorengan pakai rawit atau es doger, ya ampun enak banget. Namun, mungkin sekarang udah waktunya berubah haluan. Sesekali saja guilty pleasure seperti itu. Lalu selebihnya diganti camilan yang lebih sehat. Pilihannya bisa ubi rebus, kacang edamame, plain yoghurt, muesli, granola, kacang-kacangan panggang atau rebus, dan lainnya. Selain mengenyangkan, sehat juga pastinya. Berani coba kan?


Selain itu, masih banyak cara lain yang sama simpelnya untuk belajar hidup lebih sehat. Misalnya, follow akun-akun media sosial yang fokus membahas gaya hidup sehat. Salah satunya SEMBUTOPIA, yang merupakan akun layanan berbagi informasi untuk menginspirasi dan mengedukasi gaya hidup sehat, agar kita semua bisa punya kualitas hidup lebih baik. Dengan jargon, Mari Sembuhkan Indonesia, Sembutopia berdedikasi membuat Indonesia jauh lebih sehat. Kita bisa follow akun-akunnya lho, sekali klik di Twitter @sembutopia dan IG @sembutopia.

Nah, sederhana kan awalan untuk hidup lebih sehat. Lima langkah ini sederhana kok, yang rumit itu niatnya. Hehehe, ini dia hadiah ulang tahunku, untuk diri sendiri; hidup lebih baik, hidup lebih sehat. Kamu mau ikutan join juga?

Minggu, Februari 18, 2018

Kesempatan Kedua Memberi yang Terbaik bagi Keluarga


Sebentar lagi, dua tahun Alinea hadir dalam kehidupan saya dan suami. Tidak terasa ya? Fase menyusui dan memberi MPASI, baru saja saya lewati. Banyak cerita menarik di baliknya, mulai dari belajar cara perlekatan payudara yang benar, kesulitan menyusui sebagai ibu baru, hingga suka dukanya menyiapkan MPASI--bagi saya yang tidak piawai memasak--telah menjadi perjalanan penuh tantangan. 

Dalam hitungan minggu, Alinea berusia dua tahun. Dia siap disapih dan sudah makan makanan padat. Apa artinya saya sudah bisa lebih santai? Oh tidak, sebab baru sebulan lalu, saya diberi kabar bagus dari Tuhan, bahwa Alinea akan segera punya adik!



Hamil untuk kali kedua ini bukan berarti jauh lebih mudah. Ternyata setiap kehamilan punya cerita yang unik. Ini membuat saya diingatkan, bahwa kelak, si dedek ini pun akan menjadi individu yang berbeda dari kakaknya. 

Segera saya disergap perasaan cemas. Bagaimana kalau nanti terulang lagi: bayi saya kesulitan menyusu, produksi ASI yang terhambat, hingga ke padatnya rutinitas menyiapkan MPASI yang berkualitas dengan perlengkapan dapur sekadarnya. Saya jadi teringat masa-masa repot mengukus dengan panci pengukus, lalu memblendernya dengan blender yang bising atau menyaringnya dengan saringan biasa. Saya jadi butuh waktu lama untuk menyiapkan MPASI, belum lagi cucian perkakas dapur yang menumpuk saking banyaknya peralatan yang dibutuhkan. 

Untungnya Philips Avent memberikan solusinya, yakni serangkaian solusi kebutuhan nutrisi anak dari Avent Sahabat Bunda. 

Salah satu wishlist saya, yang ingin saya miliki untuk menyambut kedatangan si dedek sebentar lagi, adalah Philips Avent Baby Food Maker

Pas saya melihat ulasannya di web resmi Philips dan The Urban Mama, saya langsung jatuh cinta dan mengidamkannya. Kenapa? 

1. Punya 4 fungsi sekaligus. Philips Avent Baby Food Maker ini bisa mengukus, menghaluskan, menghangatkan, bahkan menghilangkan beku (defrost) hanya dengan satu alat. Praktis kan? Bye bye deh repotnya siapkan peralatan ini itu, belum lagi ritual cuci piring yang menyita waktu.


2. Penggunaannya mudah. Buat saya yang juga bekerja di rumah, manajemen waktu jadi tantangan tersendiri. Nah, alangkah happy-nya saya, pas tahu kalau dengan satu tabung saja, kita bisa mengukus MPASI, lalu tinggal putar dan siap untuk diblender. Duh, jadi makin naksir sama  Philips Avent Baby Food Maker ini deh!

3. Bip bip bip, begitulah bunyinya. Berkat adanya penanda waktu, kini masakan gosong karena ditinggal mengurus ini itu tinggal sejarah. Tinggal pasang pengatur waktunya, dan biarkan Philips Avent Baby Food Maker bekerja. Saya jadi nggak was-was saat harus menemani si kecil atau mengurus pekerjaan lain.


4. Bekerja sesuai tahapan makan si kecil. Dengan pengaturan khususnya, kita bisa atur tingkat kelembutan MPASI sesuai perkembangan pola makan si kecil. Bahan makanan seperti sayur, buah, dan protein hewani pun jadi bisa diolah dengan maksimal. Kandungan nutrisi tetap terjaga. Nyam nyam, si kecil pun bisa makin semangat makan.

sumber foto produk dari sini

Wah, kalau dilihat-lihat dari kelebihannya, Philips Avent Baby Food Maker ini ternyata tidak cuma dipakai menyiapkan MPASI si kecil saja, tetapi juga persiapan makan kakaknya hingga seluruh keluarga. Cocok juga untuk investasi nutrisi jangka panjang. Asyik banget!

Walau sudah belajar dari Alinea si kakak, saya tetap merasa masih belum sempurna. Masih banyak perbaikan yang perlu saya lakukan, agar bila tiba nanti saatnya si dedek lahir, saya makin siap menyambutnya. Dan, tentu saja, rangkaian perawatan ibu dan anak #AventSahabatBunda jadi pilihan terbaik, masuk daftar wishlist teratas untuk membantu saya menyiapkan nutrisi terbaik bagi seluruh keluarga.

Untuk teman-teman yang juga punya wishlist sama, jangan lewatkan penawaran menarik dari Apresiasi Cinta Bunda Philips Avent dengan klik di sini. Banyak promo menarik yang nggak boleh dilewatkan.

ACB-PromoPage-1875 
ACB-PromoPage-1875-02 
Tulisan ini diikutsertakan dalam #TUMBloggersCompetition #AventSahabatBunda