#1 - The cropped picture
Gue lagi sebel bgt sama temen gw, not a close friend,... Mungkin ini sepele tapi bwt gw cukup ngenes di hati. Waktu itu gw foto bertiga : gw, si N, and si A,... fotonya pake HP gw, secara hak milik itu jg termasuk hak cipta gw,... namanya ama temen, si N bebas aja copy foto itu dr fs, dan nyatanya, foto itu sama di-crop, dia buang gambar gw dan sisanya tinggal mereka berdua aja kayak dua sejoli sahabat sejati,... without me,... what a nice friend she is,... damn! (dengan nada kesel tertahan).
#2 - Freelance
Suatu sore gw nonton reality show yg bagi2in uang 10 juta rupiah sm orang yg tim acara pantas mendapatkannya. Ketika si bapak yg beruntung itu diwawancara, dia menyebut pekerjaannya itu freelance dan itu sedikit berkonotasi beda dengan tulisan keterangan di tv yg menyatakan dia sbg buruh serabutan. Gw tertawa miris,... Gw kan juga pengen jadi seorang freelancer, berarti gw buruh serabutan dong :( Kenapa orang tv gak nulis "pekerja lepas" aja ya? Apa karena dia dipandang "miskin" jadi lebih cocok dengan sebutan "buruh serabutan", padahal bibirnya berucap "freelance",...
#3 - The Da Vinci Code the Movie
Gw abis nonton film DVC itu hari jumat siang kemaren setelah Kamisnya keabisan tiket. Filmnya bagus kok, beda sama review di Kompas yg melaporkan banyak kritikus film klo film itu jelek dan jauh dari novelnya yg penuh dengan bahasa dramatis dan mendongeng. Gw protes. Gw nonton dan gw bilang itu film bagus bgt kok. Sesuai dg bukunya kok. Visualisasinya cukup memuaskan keterbatasan imajinasiku saat terkungkung deretan kata-kata yang tercetak di novel pak Brown. Kritikus itu kejam bgt yak,... kan kasian udah bikin film capek2, bagus2, ngeluarin duit banyak2,... tapi cuma caci maki dan hina dina yang didapat. Padahal kan belum tentu jg si kritikus bisa bikin film yg jauh lebih bagus dari yg udah dia kritik abis2an itu. Jadi inget sama temen gw Bur2 yg pernah bilang untuk tidak menjudge hasil karya orang dari cuma sudut pandang kita aja,...
#4 - Gempa Jogja
Gw mo menghaturkan doa spy semua orang di dunia ini, yg merasa sedang tertimpa bencana, musibah, dan kesedihan, bisa diberi kekuatan untuk tetap tabah menjalaninya dan bisa membuka matanya bahwa Allah tidak tidur dan pasti sedang menyiapkan kado yang luar biasa indah ketika kita semua berhasil menjalani semuanya. Amin.
Jadi inget, banyak perusahaan mengirimkan simpati lewat televisi atas bencana gempa jogja ini. Mereka kirim simpati itu buat siapa ya? Kan kemungkinan mereka yg tertimpa bencana Jogja itu nonton tv itu hampir nol,... Mereka sibuk evakuasi, ngungsi, berobat, merenung, dan tv-tv udah remuk digilas atap rumah yg berlutut mencium tanah.
uuuppss, terlalu sinis ya?
Maaf,...
Cukup empat aja deh yang bisa kepikiran sampai detik ini. Moga2 aja ada kesempatan nyambung lagi. Amin.
Senin, Mei 29, 2006
Sabtu, Mei 13, 2006
D I A
Sekarang aku lagi bingung. Aku lagi disibukkan mencari pecahan diriku yg tiba2 ngumpet entah ke mana. Sudah dipanggil-panggil tak juga menyahut. Aku belum memutuskan untuk dengan total segenap jiwa raga menyelungsup ke setiap sudut untuk mengeluarkan si dia yang tengah bersembunyi. Takutnya, kalo aku paksakan dia akan akan padam dan mati.
Dia gairahku
Dia yang memberikan arti.
Dia yang akan menjadi masa depanku.
Dia yang sempat hilang karena kecewa berat setelah aku berpaling kepada bentuk pecahan yang lain sebelum gw sempat setulus hati menjadikannya sesuatu yang berarti. Aku meninggalkannya dalam bentuk yang bahkan sebelum berkembang.
Aku tahu dia membaca tulisan ini karena memang dia adalah pecahan yang turut menghidupi diriku sebagai manusia. Aku tahu dia tidak akan selamanya sembunyi. Aku tahu dia takkan sanggup pergi dan melepaskan diri dariku. Aku cuma hanya ingin minta maaf. Aku cuma ingin memintanya kembali. Aku cuma ingin dia memberikan pencerahan dan jalan agar kami berdua bisa sama-sama meniti jalan untuk merintis masa depan.
Aku tunggu, selalu...
PS : bUat yang baca,... tulisan ini BUKAN untuk pacar atau suami atau selingkuhan atau segala perwujudan semacamnya. Ini benar2 pencarian "dia" yang memang bagian dari "diriku".
Dia gairahku
Dia yang memberikan arti.
Dia yang akan menjadi masa depanku.
Dia yang sempat hilang karena kecewa berat setelah aku berpaling kepada bentuk pecahan yang lain sebelum gw sempat setulus hati menjadikannya sesuatu yang berarti. Aku meninggalkannya dalam bentuk yang bahkan sebelum berkembang.
Aku tahu dia membaca tulisan ini karena memang dia adalah pecahan yang turut menghidupi diriku sebagai manusia. Aku tahu dia tidak akan selamanya sembunyi. Aku tahu dia takkan sanggup pergi dan melepaskan diri dariku. Aku cuma hanya ingin minta maaf. Aku cuma ingin memintanya kembali. Aku cuma ingin dia memberikan pencerahan dan jalan agar kami berdua bisa sama-sama meniti jalan untuk merintis masa depan.
Aku tunggu, selalu...
PS : bUat yang baca,... tulisan ini BUKAN untuk pacar atau suami atau selingkuhan atau segala perwujudan semacamnya. Ini benar2 pencarian "dia" yang memang bagian dari "diriku".
Langganan:
Postingan (Atom)